Kamis, 18 Februari 2010

Jenis-Jenis Noise

Noise

Noise sering dijumpai pada saat perekaman data seismik. Noise adalah sesuatu diluar yang diinginkan (sinyal). Noise bisa dibedakan dalam noise koheren dan random. Berdasarkan lingkungan terjadinya noise bisa dipisahkan dalam 2 kategori yaitu noise darat dan noise laut.

Noise koheren dalam perekaman di laut yaitu efek buble, multiple, ghost dan difraksi. Sedangkan yang termasuk noise koheren dalam perekaman di darat adalah ground roll. Noise koheren ini dapat dihilangkan dengan melakukan langkah-langkah khusus dalam metode pengambilan dan pemrosesan data. Untuk menghilangkan noise yang berupa efek buble dapat dilakukan dengan cara memasang sangkar pada sumber seismik sehingga setiap gelembung yang dihasilkan akibat ledakan akan segera pecah pada saat keluar dari sangkar. Efek ghost dapat diredam dengan filter deghosting. Sedangkan efek multiple (reverberasi) dapat dihilangkan dengan filter dereverberation. Noise difraksi dapat dihilangkan dengan langkah migrasi. Efek ground roll bisa diatasi menggunakan band pass filter atau bisa juga dengan low cut filter. Apabila noise-noise koheren tersebut masih dominan daripada sinyal seismik maka langkah yang mungkin bisa dilakukan dengan menerapkan filter F-K domain, T-P domain dan filter atau domain lain seperti DNA (Diversity Noise Attenuator) yang diterapkan oleh suatu perusahaan minyak terkemuka di dunia.

Stack no T-P Filter (gambar dari slide Susila ZM).

Stack menggunakan T-P Filter (gambar dari slide Susila ZM).

Yang termasuk dalam noise random dalam perekaman di laut berasal dari aktivitas hewan laut, arus dan gelombang air laut. Sedangkan noise random dalam perekaman di darat bisa berasal dari geophone yang tidak tertanam dengan baik, atau dari aktivitas manusia, hewan dan kendaraan. Noise random kecil pengaruhnya terhadap data karena energi getarannya jauh lebih dibandingkan dengan energi yang berasal dari sumber. Noise random ini bisa dihilangkan dengan cara stacking dimana noise tersebut akan berkurang (hilang) dan editing (scaling) bisa secara manual atau automatic.

Beberapa tujuan menghilangkan noise dalam pengolahan data seismik yaitu : Preserved Amplitudo (Stratigrafi) dan Non Preserved Amplitudo (Struktur). Untuk memperoleh preserved amplitudo sebaiknya dihindari menggunakan AGC (Automatic Gain Control) sedangkan untuk non-preserved amplitudo bisa menggunakan AGC.

(Saran, koreksi, dan komentar : cendekia.05@gmail.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar